Minggu, 16 Oktober 2011

Looping For


Latihan Looping Java Menggunakan FOR

Contoh 1

class latihanfor {
public static void main(String[]args) {


int a, u, x;
for (a=9;a>=1;a--) {
x=a*a;
System.out.println();
for (u=a;u<=x;u+=a) {
System.out.print(u+" ");
}
}
System.out.println();
}
}



contah 2

public class For {
public stattic void main(String[] args){
int b=0;
for(int i=1; i<6; i++){
int j=i*2;
System.out.print(j+”+”);
b=b+j;
if(j==10){
System.out.print(“=”);
System.out.print(a);
}
}
}

Hasil
2+4+6+8+10+=30



Minggu, 02 Oktober 2011

Pengenalan Manajemen Proyek
Manajemen proyek itu suatu disiplin ilmu pada era tahun 1950-an, Amerika merupakan bangsa yang pertama kali menggunakan ilmu manajemen proyek. Henry Gantt, dapat dikatakan bapak dari ilmu manajemen proyek, dan namanya pun menjadi metode yang digunakan, bernama “Gantt Chart”.
Manajemen proyek mempunyai keuntungan antara lain:
  • Mengidentifikasi fungsi tanggung jawab
  • Meminimalkan tuntutan pelaporan rutin
  • Mengidentifikasi batas waktu untuk penjadwalan
  • Mengidentifikasi metode analisa peramalan
  • Mengukur prestasi terhadap rencana
  • Mengidentifikasi masalah dini & tindakan perbaikan
  • Meningkatkan kemampuan estimasi untuk rencana yad
  • Mengetahui jika sasaran tidak dapat dicapai/terlampaui
Sebelum sampai ke pokok pembahasan yang lain, kita tentu harus mengetahui perbedaan antara proyek dan manajemen proyek.
Proyek adalah usaha yang harus dilakukan dari awal hingga akhir pada suatu kejadian, yang mempunyai batasan waktu – anggaran – sumber daya yang dibutuhi oleh pelanggan. Meski pada akhir tujuan dari adanya proyek adalah untuk memuaskan pelanggan.
Proyek juga bertujuan menghasilkan produk atau kerja akhir tertentu.
Dalam proses mewujudkan produk tsb di atas, ditentukan jumlah biaya, jadwal, serta kriteria mutu.
Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan titik akhir ditentukan dengan jelas.
Nonrutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah sepanjang berlangsungnya proyek.
Sedangkan manajemen proyek adalah suatu cara mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasikan sumber daya (manusia/material)disaat mulainya sebuah proyek hingga akhir untuk mencapai suatu tujuan, yang dibatasi oleh biaya, waktu, dan kualitas untuk mencapai kepuasan.
Pengelola dalam sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager (PM), Proyek Manager bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan standart kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya selalu bertanggung jawab untuk selalu berkomunikasi dengan tim, atasan (owner), dan pelanggan (user). Maksudnya manajer harus mampu memberikan contoh tehnik, mampu mengambil keputusan yang tepat, dan pemimpin yang dapat memberikan informasi berupa laporan kepada atasan.
Selain memiliki keuntungan, manajemen proyek juga mempunyai kendala, beberapa diantaranya yang paling umum adalah:
• Besarnya Biaya (Anggaran) yang dialokasikan sangat minim.
• Jadwal yang harus dipenuhi tanpa kelonggaran.
• Mutu yang harus dipenuhi tidak sinkrn dengan anggaran.
Kerangka kerja manajemen proyek antara lain:
Siklus Penentuan, tentukan permasalahan secara detil, teliti dengan tujuan adanya proyek, buat tim yang solid mengerti dan dapat bertanggung jawab atas proyek.
siklus perencanaan, periksa kembali apakah proyek pernah dijalankan, buat jadwal pelaksanaan proyek, rinci manfaat dari proyek, kualitas dari proyek, dan budget/anggaran yang diperlukan.
Siklus Eksekusi, tahapan implementasi dari proyek, dan hasil fisik/ produk yang dihasilkan harus berwujud. Waktu dan biaya pun telah digunakan, sudah dapat diukur sejauh mana proyek yang selama ini dilakukan.
Siklus Training dan Penutupan, proyek harus diperkenalkan kepada pelanggan dan harus diperkenalkan oleh user (dengan cara diberi pelatihan), identifikasi proyek dan buat laporan proyek berupa template proyek.
teknik manajemen proyek dan alat-alat perencanaan proyek yang berguna untuk setiap tugas di mana hasil yang berbeda dan mungkin terdapat risiko masalah dan kegagalan yang ada – Akan sangat membutuhkan perencanaan dan menilai pilihan yang tepat, dan mengatur kegiatan dan sumber daya untuk memberikan hasil yang sukses.
Proyek bisa berbagai bentuk dan ukuran, dari yang kecil dan sederhana sampai yang besar dan sangat kompleks.
Dalam organisasi dan bisnis, manajemen proyek dapat peduli dengan apa pun, terutama memperkenalkan atau mengubah hal-hal, dalam setiap area atau fungsi, misalnya:
* Manusia, staf dan manajemen
* Produk dan jasa
* Material, manufaktur dan produksi
* TI dan komunikasi
* Tanaman, kendaraan, peralatan
* Penyimpanan, distribusi, logistik
* Bangunan dan tempat
* Keuangan, administrasi, akuisisi dan divestasi
* Pembelian, penjualan dan pemasaran
* Pengembangan sumber daya manusia dan pelatihan
* Layanan pelanggan dan hubungan
* Kualitas, kesehatan dan keselamatan,
* Hukum dan profesional
* Teknis, ilmiah, penelitian dan pengembangan
* Pengembangan bisnis baru
* Dan hal lain yang membutuhkan perencanaan dan pengelolaan dalam organisasi.
manajemen proyek yang berhasil, untuk proyek-proyek besar atau kecil, cenderung mengikuti proses diuraikan di bawah ini.
Prinsip yang sama, digunakan secara selektif dan tepat, juga berlaku untuk tugas yang lebih kecil.
teknik manajemen proyek bukan hanya untuk manajer proyek, tetapi dapat digunakan bagi siapa saja ingin mencapai tujuan yang tepat.
Kaitan manajemen proyek dengan jurusan system computer adalah melalui manajemen proyek software.
Aktifitas dalam software proyek manajemen meliputi beberapa proses, diantaranya organizing yang bertujuan agar perusahaan dapat mengatur suatu kegiatan yang berada pada sebuah kelompok
Project FileAmigo 7 merupakan salah satu software digunakan untuk organizing pada manajemen proyek, yang bisa di-download pada situs www.fileamigo.com/Home.htm
atau bisa dibaca User Guide menggunakan software FileAmigo 7
Dengan project FileAmigo 7 kita dapat memilih jenis file yang kita inginkan
Keuntungan yang bisa didapatkan menggunakan FileAmigo 7 adalah telah tersedianya beberapa template sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selain itu pengguna dapat melakukan customize terhadap template yang dibutuhkan. FileAmigo 7 mirip dengan Microsoft Access, hanya saja dikemas sedimkian rupa sehingga pengguna yang belum familiar dengan Microsoft Access dapat menjalankan FileAmigo dengan mudah
hanya saja Software FileAmigo 7 tidak dijual bebas, dengan kata lain, pengguna hanya bisa mendapatkan software berupa trial selama 30 hari

KONTEKS MANJEMEN PROYEK dan IT
Organisasi dan Struktur Dasar
Pemahaman mengenai organisasi dan struktur dasar organisasi serta pengaruhnya pada proyek..

Budaya dan struktur organisasi mempengaruhi manajemen proyek lebih dari yang Anda sadari



Perbedaan dalam tingkat keberhasilan manajemen proyek mungkin akibat dari fakta bahwa beberapa organisasi melakukan pekerjaan yang lebih baik dari pelatihan manajer proyek mereka. Jadi mereka mungkin lebih terampil dan berpengetahuan dalam disiplin manajemen proyek. Tapi cara organisasi Anda berhubungan dengan pelatihan hanya satu aspek dari budaya keseluruhan organisasi Anda. Sejumlah gambaran besar faktor yang mempengaruhi kemampuan Anda untuk memberikan proyek berhasil. Mari kita lihat dua dari mereka: budaya dan struktur. 

Budaya memiliki pengaruh yang besar pada tingkat keberhasilan Anda 
Budaya organisasi Anda memiliki banyak hubungannya dengan tingkat keberhasilan proyek Anda. Perlu diketahui bahwa aku berbicara tentang proyek di seluruh organisasi Anda, bukan hanya tentang satu proyek tertentu. Istilah budaya umumnya berarti "bagaimana kita melakukan hal-hal di sekitar sini." Bayangkan bahwa seseorang meminta Anda bagaimana organisasi Anda berhasil memberikan proyek. Jika Anda mengatakan, "Kami cukup miskin di proyek-proyek memberikan," kau menyuarakan persepsi tentang salah satu aspek budaya Anda. Budaya datang ke dalam bermain pada proyek-proyek di sejumlah daerah. 

Proses orientasi 
Banyak organisasi memiliki proses yang baik di tempat dan orang-orang umumnya mengikuti mereka. Ini mungkin faktor tunggal terbesar dalam keberhasilan proyek secara keseluruhan. Jika organisasi Anda mengikuti proses, manajemen proyek yang baik terukur, Anda lebih mungkin untuk secara konsisten berhasil pada proyek Anda. Seluruh tim proyek umumnya tahu bagaimana untuk membuat dan mengikuti rencana kerja, dan dapat menggunakan proses standar untuk secara efektif menangani risiko, perubahan ruang lingkup, dan isu-isu. 

Pemerintahan 
Banyak organisasi memiliki proses di tempat, tapi tidak ada yang mengikuti mereka. Ini menyoroti masalah dengan tata kelola manajemen. Dalam istilah sederhana, pemerintahan adalah fungsi manajemen yang ada hubungannya dengan memastikan orang melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Biasanya, jika struktur manajemen Anda terlibat dan tertarik dalam proyek, dan jika manajer memastikan bahwa proses manajemen proyek Anda diikuti, Anda akan lebih sukses. Jika setiap manajer proyek adalah pada, atau dukungan sendiri dan manajemen serampangan, bagaimanapun, Anda akan cenderung gagal. 

Pelatihan 
Beberapa organisasi melakukan pekerjaan yang buruk dari manajer proyek pelatihan. Biasanya, organisasi-organisasi melakukan pekerjaan yang buruk pelatihan pada umumnya. Jika manajer proyek umumnya tidak memiliki keterampilan yang tepat (selain dari sekolah pukulan keras), Anda tidak akan berhasil. 

Peran dan tanggung jawab 
Dalam organisasi yang sukses, orang biasanya tahu peran mereka bermain pada proyek-proyek dan apa yang diharapkan dari mereka. Ini termasuk sponsor aktif, klien tertarik, dan pemangku kepentingan manajemen terlibat. Sponsor, misalnya, perlu melakukan peran jaminan kualitas dan menjadi juara proyek dalam nya atau organisasinya. Jika organisasi Anda mulai proyek dan meninggalkan manajer proyek dalam vakum kepemimpinan, Anda tidak akan berhasil secara konsisten. 

Budaya mungkin memainkan peran terbesar dalam apakah organisasi Anda sukses dalam melaksanakan proyek. Jika organisasi Anda memiliki kesulitan menyelesaikan proyek dengan sukses, Anda tidak bisa menyalahkan para manajer proyek. Mereka hanya bekerja keras dalam budaya yang tidak mendukung usaha mereka. Manajer, termasuk kepala organisasi, perlu untuk meningkatkan dan mengevaluasi budaya proyek. Sampai perubahan budaya, manajer proyek secara konsisten akan berjuang untuk menjadi sukses. 

Struktur organisasi Anda dapat membantu atau menyakiti keberhasilan proyek 
Untuk tingkat yang lebih rendah, struktur organisasi Anda bisa mendapatkan di jalan, atau membantu mendukung, keberhasilan keseluruhan proyek Anda. Saya mengatakan bahwa ini adalah masalah yang lebih rendah karena, sampai batas tertentu, Anda dapat mengubah struktur organisasi Anda. Bahkan, Anda dapat mengubah struktur organisasi sering, dan beberapa perusahaan melakukan hal itu. Kebudayaan, di sisi lain, tidak mudah berubah. Hal ini dapat waktu bertahun-tahun untuk sebuah organisasi besar untuk mengembangkan budaya unggul (meskipun tidak mengambil hampir sepanjang untuk jatuh kembali ke biasa-biasa saja). 

Beberapa struktur organisasi pasti dapat mengganggu kemampuan Anda untuk memberikan proyek. Pertama adalah mereka organisasi yang tim proyek melakukan pekerjaan pendukung. Jika organisasi proyek Anda tidak mendukung juga, itu biasanya berarti bahwa masalah dukungan akan muncul dan mengambil fokus dari proyek tersebut. Banyak multitasking dan meronta-ronta terjadi saat Anda bergerak dari pekerjaan pendukung untuk proyek bekerja untuk mendukung pekerjaan. Ini biasanya sangat sulit untuk mempersiapkan estimasi yang baik dan memenuhi komitmen penjadwalan Anda. Anda mungkin terpaksa struktur ini jika staf Anda kecil. Di perusahaan terakhir saya bekerja di, misalnya, kami memiliki 15 orang yang bekerja pada dukungan, proyek, dan perangkat tambahan. Namun, kami tidak memiliki cukup banyak orang untuk mengkhususkan baik dalam pekerjaan mendukung atau proyek. Hal ini membuat sulit untuk memenuhi semua komitmen proyek kami. Sebaliknya, kita harus melakukan pekerjaan dengan baik mengelola harapan. 

Struktur organisasi Anda juga dapat menghambat kemampuan untuk berbagi sumber daya. Sebagai contoh, jika tim proyek Anda membutuhkan sumber daya dengan keahlian khusus, Anda mungkin tidak dapat dengan mudah berbagi orang itu dengan daerah lain fungsional. Beberapa dari hal ini adalah juga terkait dengan budaya Anda. Tanyakan diri sendiri apakah struktur organisasi yang berbeda akan membantu. Jika mau, Anda mungkin memiliki masalah organisasi. Jika tidak akan membantu, budaya Anda mungkin tidak mendukung berbagi sumber daya. Ketika saya bekerja untuk sebuah perusahaan minuman, misalnya, kami pergi melalui periode dua tahun ketika tim manajemen mengembangkan suatu budaya yang kuat berbagi sumber daya antara proyek. Namun, dengan kedatangan seorang CIO baru dan baru sutradara, berbagi sumber daya berkecil hati (dan dihukum). Jadi, budaya dengan cepat kembali ke penimbunan sumber daya. 

Langkah kembali dan melihat gambaran besar 
Sejumlah faktor organisasi mendukung atau menghambat kemampuan manajer proyek Anda untuk menjadi sukses. Memang, budaya adalah istilah yang luas, tetapi budaya organisasi Anda memainkan peran terbesar dalam apakah Anda dapat memberikan proyek berhasil. Anda tidak dapat menyerang budaya biasa-biasa saja (atau budaya kegagalan) satu proyek pada suatu waktu. Anda harus mengatasinya dengan cara yang luas dan beragam. 

Struktur organisasi Anda juga dapat membantu atau menghalangi tingkat keberhasilan Anda. Struktur dapat menentukan seberapa baik Anda fokus pada proyek dan bagaimana mudahnya untuk berbagi sumber daya antara organisasi. Jika Anda menyerang masalah budaya yang lebih luas, Anda akan memiliki efek positif pada banyak hambatan organisasi untuk sukses juga.
Phase dan Siklus Hidup Proyek

Siklus Hidup Manajemen Proyek

Para MPMM ™ Manajemen Proyek Life Cycle terdiri dari empat fase Inisiasi melibatkan memulai proyek, dengan mendokumentasikan kasus bisnis, studi kelayakan, kerangka acuan, menunjuk tim dan mendirikan Kantor Proyek.

Perencanaan melibatkan pengaturan keluar peta jalan untuk proyek dengan menciptakan rencana berikut: rencana proyek, rencana sumber daya, rencana keuangan, rencana mutu, rencana penerimaan dan rencana komunikasi.

Eksekusi melibatkan pembangunan kiriman dan mengendalikan pengiriman proyek, ruang lingkup, biaya, kualitas, resiko dan isu-isu.

Penutupan melibatkan berliku-turun proyek dengan melepaskan staf, menyerahkan kiriman kepada pelanggan dan menyelesaikan mereview implementasi posting.

Inisiasi Proyek
Inisiasi Proyek adalah tahap pertama dalam Siklus Hidup Proyek dan dasarnya melibatkan memulai proyek. Anda memulai sebuah proyek dengan mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup, pembenaran untuk memulai dan solusi untuk diimplementasikan. Anda juga akan perlu untuk merekrut tim proyek sesuai terampil, mendirikan Kantor Proyek dan melakukan akhir Tinjauan Tahap. Fase Inisiasi Proyek melibatkan enam langkah utama berikut:

Perencanaan Proyek
Setelah mendefinisikan proyek dan menunjuk tim proyek, Anda siap untuk memasuki fase Proyek Perencanaan rinci. Hal ini melibatkan menciptakan seperangkat dokumen perencanaan untuk membantu memandu tim pengiriman seluruh proyek. Fase Perencanaan melibatkan menyelesaikan 10 langkah-langkah berikut kunci:

Pelaksanaan Proyek
Dengan definisi yang jelas dari proyek dan suite rencana proyek rinci, Anda sekarang siap untuk memasuki fase Pelaksanaan proyek.Ini adalah fase di mana kiriman secara fisik dibangun dan disajikan kepada pelanggan untuk penerimaan.Sementara penyampaian masing-masing sedang dibangun, sebuah suite dari proses manajemen yang dilakukan untuk memantau dan mengontrol kiriman menjadi output oleh proyek.Proses ini termasuk mengelola waktu, biaya, kualitas, perubahan, risiko, isu, pemasok, pelanggan dan komunikasi.Setelah semua kiriman telah diproduksi dan pelanggan telah menerima solusi akhir, proyek tersebut siap untuk penutupan.

Penutupan Proyek
Penutupan proyek melibatkan melepaskan kiriman akhir untuk pelanggan, menyerahkan dokumentasi proyek untuk bisnis, mengakhiri kontrak pemasok, melepaskan sumber daya proyek dan berkomunikasi penutupan proyek untuk semua stakeholder. Langkah yang tersisa adalah melakukan Ulasan Pelaksanaan Posting untuk mengidentifikasi tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran untuk proyek-proyek masa depan.

Siklus Hidup Produk
Siklus hidup suatu produk yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu : introduce, growth, maturity dan decline.
1) Tahap Introduce aLias Perkenalan
Pada tahap introduce ini produk baru lahir dan belum ada target konsumen yang tahu sehingga dibutuhkan pengenalan produk dengan berbagai cara kepada target pasar dengan berbagai cara.
2) Tahap Growth aLias Pertumbuhan
Ketika berada pada tahap growth ini, konsumen mulai mengenal produk yang perusahaan produksi dengan jumlah penjualan dan laba yang meningkat pesat dibarengi dengan promosi yang kuat. Hal ini akan menyebabkan semakin banyak penjual dan distributor yang turut terlibat dengan tujuan untuk mengambil keuntungan dari meningkatnya permintaan pasar terhadap produk perusahaan tersebut.
3) Tahap Maturity aLias Kedewasaan
Di tahap maturity ini produk perusahaan mengalami titik jenuh hal tersebut ditandai dengan tidak terjadi penambahan konsumen yang ada sehingga angka penjualan tetap di titik tertentu. Jika produk sudah mencapai tahap ini, dan perusahaan tidak segera melakukan strategi untuk menarik perhatian konsumen dan para pedagang. Hal ini akan mengakibatkan keuntungan yang diperoleh semakin menurun serta penjualan yang cenderung turun.
4) Tahap DecLine aLias Penurunan
Pada tahap decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen untuk beralih ke produk lain karena produk tersebut sudah tidak memenuhi kebutuhan konsumen atau ada produk lain yang lebih bagus baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini akan mengakibatkan jumlah penjualan dan keuntungan yang diperoleh produsen dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi pasti dan akhirnya mati.
Jika dilihat dari berbagai definisi tahapan dalam siklus tersebut, dapat dikatakan bahwa produk elektronik biasanya mempunyai siklus hidup yang cepat mengalami tahap decline, hal ini disebabkan karena kemajuan teknologi yang selalu berkembang dari waktu ke waktu. Contoh, flashdisk dengan kapasitas 128 mbyte, pasti saat ini sudah mengalami tahap decline. Sekarang orang jika ingin berniat membeli flashdisk mungkin akan mematok untuk membeli flashdisk minimal dengan kapasitas 2 Gigabyte. Bahkan toko-toko elektronik dan komputer sudah tidak mnyediakan lagi flashdisk dengan kapasitas 128 Megabyte. Sedangkan produk yang mempunyai daur hidup agak lama untuk mencapai tahap decline adalah makanan dan minuman (tergantung jenis makanan dan minumannya Lho!!). Contoh nasi, saya berani menjamin bahwa 10 tahun mendatang pasti bangsa Indonesia masih setia untuk makan nasi. Contoh lainnya aqua, sejak berdirinya aqua sampai sekarang (puluhan tahun) tetap memimpin pasar dan masih ada di tahap growth. Mungkin jika suatu saat air jernih menjadi langka di Indonesia,, pasti produk aqua semakin laku di pasaran.
Lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini :

PLC

Kerja Manajemen Proyek
Mamfaat manajemen proyek dilihat dari segi bidang-bidang tertentu yaitu:
1. Planning to Do( Perencanaan Selanjutnya)
Berfungsi sebagai memberikan gambaran hubungan ketergantungan dan pekerjaan, mengindetifikasi jalur kritis, merencanakan sumber daya, dan mengindentifikasi adanya select.
2. Pengendalian
Berungsi memberikan dasar-dasar gambaran patokan dalam pengendalian proyek.
3. Lingkup kerja dan masalah yang dihadapi.
Berfungsi memberikan dorongan nyata demi terciptanya komunikasi anatar pemimpin proyek dan pelaksana proyek dilapangan , supaya sukses dan mendapatkan hasil yang memuaskan. 
Menurut H.Kerzener bahwa sisklus proyek adalah kegiatan dari awal kemudian bertambah macam dan intensitasnya sampai puncak , kebawah dan keatas , masing-masing memiliki tahap khusus yang kompleksitas , ukuran dan jadwal yang ditentukan, atau diperlukan .
Kompleksitas proyek tergantung pada:
A. jumlah ragam macam kegiatan.
B. Macam dan jumlah kegiatan didalam suatu proyek dan luar.
Supaya poryek cepat berhasil ada hal yang penting diperhatikan yaitu:
1. konsepsional proyek
2. definisi proyek
3. penyusunan organisasi
4. pelaksanaan proyek
5. peneyelesaian proyek.
Setiap akhir pengkajian dan keputusan apakah proyek tersebur dapat dilaksanakan ketahap berikutnya . hasil dari setiap tahap terdahulu merupakan masukan utama bagi tahap berikutnya.

No6Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa keseluruhan tahap – tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) terdiri dari introduction (pioneering), rapid growth (market acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation), dan decline (obsolescence). Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan decline.
Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu :
1. Tahap perkenalan (introduction).
pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.

2. Tahap pertumbuhan (growth).
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.

3. Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.

4. Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksiny a agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of market volume.
Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
a. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi. Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.
b. Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya pemasaran.
c. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar yang paling besar.
d. Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang rendah.

2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin dengan cara:
a. Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik.
b. Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta (yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk utama)
c. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi yang baru.
e. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product preference advertising)
f. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga dilapisan berikutnya.

3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
a. Perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan lebih berkonsentrasi sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru.
b. Memodifikasi pasar dimana perusahaan berusaha untuk memperluas pasar untuk merek yang mapan.
c. Perusahaan mencoba menarik konsumen yang merupakan pemakai produknya.
d. Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement) yaitu bertujuan menambah keistimewaan baru yang memperluas keanekagunaan, keamanan atau kenyaman produk.
e. Strategi defensif dimana perusahaan untuk mempertahankan pasar yang mana hasil dari strategi ini akan memodifikasi bauran pemasaran.
f. Strategi peningkatkan mutu yang bertujuan meningkatkan kemampuan produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja produk.
g. Strategi perbaikan model yang bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk seperti model, warna, kemasan dan lain – lain.
h. Menggunakan take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan.

4. Tahap Penurunan (Decline)
a. Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
b. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk
c. Mencari pasar baru
d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam industri dapat diatasi
e. Mengurangi investasi perusahaan secara selesktif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan.
f. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara cepat
g. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan

Keahlian
Manajer Proyek yang Baik
Seorang manajer proyek yang baik harus memiliki kompetensi yang mencakup unsur ilmu pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill) dan sikap (attitude). Ketiga unsur ini merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan proyek. Sebuah proyek akan dinyatakan berhasil apabila proyek dapat diselesaikan sesuai dengan waktu, ruang lingkup dan biaya yang telah direncanakan. Manajer proyek merupakan individu yang paling menentukan keberhasilan / kegalan proyek. Karena dalam hal ini manajer proyek adalah orang yang memegang peranan penting dalam mengintegrasikan, mengkoordinasikan semua sumber daya yang dimiliki dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kenberhasilan dalam pencapaian sasaran proyek.

Untuk menjadi manajer proyek yang baik, terdapat 9 ilmu yang harus dikuasai. Adapun ke sembilan ilmu yang dimaksud antara lain :

1. Manajemen Ruang Lingkup

2. Manajemen Waktu

3. Manajemen Biaya

4. Manajemen Kualitas

5. Manajemen Sumber Daya Manusia
Pekerjaan Manajer yang paling penting dan paling sulit adalah mengelola sumber daya manusia. Mereka perlu untuk mempekerjakan, melatih, memimpin, memotivasi, dan menginspirasi manusia. Sukses dalam Proyek disebabkan kesuksesan me-manajemen sumber daya manusia. Oleh karena itu, prasyarat pertama adalah memiliki pemahaman yang kuat tentang manajemen orang jika manajer ingin sukses mengelola proyek.

6. Manajemen Pengadaan

7. Manajemen Komunikasi
Manajer proyek perlu untuk mencari informasi; membahas masalah; memberikan instruksi, berinteraksi dengan para pemangku kepentingan baik pelanggan internal dan eksternal untuk menyelesaikan proyek mereka. Selain itu, mereka harus berkomunikasi pada semua tingkatan dalam rangka untuk menginformasikan tentang status proyek ketika mengelola proyek. Oleh karena itu keterampilan komunikasi sangat penting bagi manajer proyek. Selain itu, karena tempat kerja menjadi lebih global, penting bagi mereka untuk memiliki kemampuan presentasi yang baik adalah bagian dari keterampilan komunikasi.

8. Manajemen Resiko

9. Manajemen Integrasi
Seorang manajer proyek yang baik juga harus mempersiapkan dan melengkapi kemampuan diri sendiri yang bisa diperoleh melalui kursus manajemen proyek. Adapun panduan referensi standart internasional yang kerap dipergunakan dalam bidang manajemen proyek adalam PMBOK (Project Management Body Of Knowledge). Setelah seorang manajer proyek dirasa cukup menguasai bidang pekerjaan yang sedang dijalani, maka disarankan untuk dapat mengambil sertifikasi manajemen proyek. Mereka yang berhasil mendapatkan sertifikasi ini akan memperoleh gelar PMP (Project Management Professional) dibelakang namanya sebagai bukti dimilikinya kemampuan terkait.

Karakteristik Dari Manajer Proyek yang Efektif dan tidak Efektif
4. KRITERIA MANAJER PROYEK YANG EFEKTIF
Nobody’s Perfect, kata ini memang menunjukkan sebuah realitas. Bagaimanapun tuntutan kesempurnaan kerja seorang manajer proyek yang efektif tidak dapat seratus persen terwujud. Akan tetapi ada beberapa criteria dan usaha pendekatan ke arah sana. Grey&Larson (2006) mendeskripsikan beberapa indicator, ciri dan kualitas seorang manajer proyek yang efektif. Beberapa kontradiksi yang dihadapkan oleh manajer proyek antara lain:
a. Inovasi dan Menjaga Stabilitas
b. Menetapkan gambaran dan terlibat langsung di lapangan
c. Mendorong individu tetapi juga menekan tim
d. Campur tangan atau tidak
e. Fleksibel tapi ketat
f. Loyalitas tim dan loyalitas organisasi
Kontradiksi ini memerlukan kecakapan khusus bagi manajer proyek untuk mengambil posisi mereka dan menempatkan keputusan sesuai dengan keadaan. Terpaku pada suatu prinsip yang ketat tidak akan menyelesaikan masalah, karena manajer proyek tidak bekerja sendiri. Dalam buku yang sama Grey&Larson (2006) juga menggambarkan ciri-ciri dari seorang manajer proyek yang efektif. Diantaranya adalah:
a. Pemikir Sistem,
b. Integritas Pribadi,
c. Proaktif, 
d. Toleransi yang tinggi terhadap Stress, 
e. Perspektif Bisnis Umum, 
f. Komunikator yang baik, telah dijelaskan sebelumnya.
g. Manajemen waktu yang efektif, telah dijelaskan sebelumnya.
h. Politikus Mahir, strategi dalam menghadapi banyak orang dan mendapatkan dukungan dari semua pihak merupakan cirri penting manajer proyek yang sukses.
i. Optimis, Slater (1999) dalam bukunya Saving Big Blue mengatakan “Anda dalam kesulitan Besar jika Menganggap anda Sudah Selesai”. Maksud dari kata-kata ini ialah, masalah-masalah yang sudah diselesaikan tidak bisa kita lepas begitu saja, karena pada nantinya kan bermunculan masalah-masalah baru di dalam pelaksanaan proyek. Kepercayaan diri terhadap proyek, mampu membuat seorang manajer proyek melakukan inovasi dan mengubah strategi proyek ke arah yang lebih baik tanpa meninggalkan perencanaan yang telah ditetapkan.

5. BERFIKIR EFEKTIF TENTANG PERUBAHAN
Telah dipaparkan sebelumnya pada poin pertama ciri manajer proyek yang efektif adalah seorang pemikir system. Berbicara tentang kemampuan berpikir, An-Nabhani (2003) memaparkan bahwa salah satu aktivitas berfikir yang sangat penting adalah berfikir mengenai perubahan. Berfikir tentang perubahan tidak akan disukai oleh orang-orang yang lemah dan tidak dapat diterima oleh orang-orang yang malas. Ada kalanya seorang manajer proyek akan dituntut untuk berpikir keras untuk menciptakan kejutan atau perubahan proyek ke arah yang positif jika dihadapkan dengan masalah-masalah yang tidak diharapkan, misalnya terjadinya kendala atau macetnya subsistem sebuah konstruksi pada saat proyek berjalan. Sang manajer harus siap untuk memutar otak untuk merencanakan alternative solusi yang efektif, dan ini membutuhkan waktu yang sangat kritis. 
Beberapa prinsip manajemen memaparkan bahwa manajemen yang baik adalah menjaga tradisi atau budaya organisasi (Manulang, 2004).


Dikutip Dari:
  1. http://ci-muetz.blogspot.com/2010/01/manajemen-resiko.html
  2. http://www.btw.web.id/manajemen-proyek-dan-resiko.html
  3. http://www.gbaconsultant.co.id/manajemen-proyek-alat-proses-rencana-dan-tips-perencanaan-proyek.html